Sabtu, 17 Maret 2012

Jepang dan Bahasa Inggris

Bukanlah hal yang rahasia lagi kalau masyarakat Jepang tidak fasih dalam berbahasa Inggris. Pada kenyataannya, memanglah demikian. Kita sebagai bangsa Indonesia boleh berbangga karena masyarakat Indonesia dapat berkomunikasi dengan bahasa Inggris lebih baik daripada masyarakat Jepang. Apa yang saya ungkapkan ini berkaitan dengan masyarakat secara umum. Tentu saja di Jepang terdapat banyak orang yang fasih berbahasa Inggris tetapi tidak dalam jumlah yang besar.
Sebagian besar masyarakat Jepang masih mengutamakan berkomunikasi hanya dengan bahasa Jepang. Pengadaptasian kata dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Jepang memang banyak terjadi. Secara tertulis, kata-kata ini akan ditulis menggunakan huruf Katakana yang memang khusus digunakan untuk menulis bahasa asing. Dalam kehidupan sehari-hari, kata-kata ini disebut juga Katakana-Go yang berarti bahasa Katakana.


Pemakaian bahasa Inggris dalam komunikasi sehari-hari di Jepang merupakan salah satu kendala yang dihadapi bangsa Jepang. Bahasa Inggris diajarkan di sekolah-sekolah sejak tingkat SMP. Walaupun demikian, pelajaran ini lebih dititikberatkan pada cara penulisan dan penggunaan tata bahasa yang baik dan benar, tidak pada penggunaannya dalam komunikasi sehari-hari. Akibatnya, tidak banyak orang Jepang yang dapat berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Tempat-tempat kursus bahasa Inggris hampir tidak ada di Jepang. Bahasa Inggris tampaknya hanya dipelajari melalui pendidikan formal di sekolah. Mereka yang memang secara khusus belajar bahasa Inggris dalam pendidikan formalnya, akan lebih beruntung dalam hal kesempatan penggunaan bahasa Inggris. Begitu pula halnya dengan mereka yang memiliki kesempatan bertemu dengan orang-orang asing yang dapat berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Umumnya, mereka akan melakukan pertukaran bahasa di mana orang-orang asing ini akan berbicara dengan bahasa Jepang pada mereka dan mereka akan berbicara dengan bahasa Inggris.
Salah satu faktor lainnya adalah kepercayaan diri. Banyak masyarakat Jepang yang tidak memiliki kepercayaan diri dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Walaupun pada kenyataannya mereka dapat berkomunikasi dengan bahasa Inggris, mereka mengatakan bahwa mereka tidak dapat berbahasa Inggris.
Dengan kondisi seperti ini, pencarian buku berbahasa Inggris di Jepang menjadi hal yang cukup sulit. Penerjemahan buku dari bahasa-bahasa asing ke bahasa Jepang memang sudah dipraktekkan dari zaman Meiji. Hal ini membantu masyarakat Jepang saat itu untuk dapat belajar menjadi lebih maju. Akan tetapi, hal ini menjadi salah satu kendala bagi penduduk asing yang belum fasih berbahasa Jepang yang ingin mencari bacaan dalam bahasa Inggris.

Apa yang Hanna pikirkan:
Dengan kenyataan bahwa penduduk Jepang tidak semuanya fasih berbahasa Inggris memang masih sama dengan penduduk Indonesia. Namun, bangsa Indonesia, terutama dalam beberapa tahun terakhir, memiliki kecenderungan untuk menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari. Terutama para pemuda yang telah mempelajari bahasa Inggris. Sebaliknya, bahasa Indonesia justru semakin ditinggalkan dan tidak dikembangkan dalam arti yang baik.
Penggunaan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang baik dan benar sama-sama penting. Oleh karena itu, tidaklah dianjurkan untuk meninggalkan dan meremehkan bahasa Indonesia walaupun seseorang telah memahami bahasa Inggris dengan benar di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar